Produsen dalam memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Anggapan-anggapan
yang digunakan untuk menganalisis perilaku produsen dan konsumen dalam kegiatan
ekonomi sebagai berikut.
a)
Produsen dan konsumen
melakukan kegiatan ekonomi secara rasional
b)
Konsumen berusaha untuk
memperoleh kepuasan maksimal dengan dana yang terbatas.
c)
Produsen berusaha untuk
memperoleh keuntungan sebesar-bessarnya dengan pengorbanan tertentu.
Ekonomi Kreatif
Pantang Menyerah
Dalam melakukan kegiatan ekonomi, produsen berusaha mencari
keuntungan sebesar-besarnya. Keinginan tersebut dapat terwujud apabila produsen
melakukan kegitan produksi dengan tekun dan pantang menyerah. Sikap ini juga
berperan penting dalam menghadapi segala tantangan dalam kegiatan ekonomi.
Sikap produsen tersebut merupakan sikap positif yang dapat ditanamkan pada diri
siswa, misalnya dalam mengerjakan tugas. Motivasilah siswa untuk menumbuhkan
sikap pantang menyerah dalam kehidupan sehari-hari! Sikap pantang menyerah akan
membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
2. Ekonomi Makro
Berbeda
dengan ekonomi mikro, cakupan pembahasan dalam ekonomi makro lebih luas.
Ekonomi makro lebih umum dalam mempelajari peristiwa dan kegiatan ekonomi yang
terjadi.
a.
Konsep Ekonomi Makro
Ekonomi makro menganalisis perubahan ekonomi rumah
tangga, perusahaan, dan pasar secara luas. Hal ini berkaitan dengan
permasalahan permintaan dan penawaran agregat, seperti pendapatan nasional, penganggurn,
jumlah uang yang beredar, lalu inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan neraca
pembayaran internasional.
b.
Komponen Ekonomi Makro
Dalam ekonomi makro dibahas beberapa komponen sebagai berikut.
1)
Pemanfaatan Sumber Daya
Ekonomi
Sumber daya Ekonomi digunakan dalam kegiatan ekonomi
masyarakat. Pemanfaatan sumber daya ekonomi harus dilakukan secara efisien.
Praktiknya, dalam kegiatan ekonomi pemanfaatan sumber daya ekonomi tidak
dilakukan secara penuh, misalnya pemanfaatan angkatan kerja yang terbatas oleh
sedikitnya lapangan kerja yang tersedia. Hal ini menimbulkan permasalahan
ekonomi, yaitu pengangguran. Dalam ekonomi makro, pengangguran merupakan salah
satu permasalahan yang akan dikaji. Selanjutnya akan dianalisis pemanfaatan
sumber daya ekonomi dalam kegiatan perekonomian masyarakat
2)
Stabilitas Ekonomi
Keadaan suatu negara yang kondusif merupakan indikasi
kestabilan perekonomian negara. Secara Umum, keadaan ini dapat dilihat melaluistabilnya
nilai mata uang dalam negeri terhadapan mata uang asing. Ditinjau dari sudut
pandang moneter, stabilnya perekonomian negara berkaitan dengan jumlah uang
yang beredar. Artinya, negara tidak mengalami kelbihan atau pkekurangan jumalah
uang yang berdar atau disebut inflasi dan deflasi. Inflasi dan deflasi akan
membawa dampak negatif bagi perekonomian negara. Inflasi menyebabkan daya beli
masyarakat menurun. Sementara itu, deflasi menyebabkan perekonomian menjadi
lesu kerana menurunnya harga-harga secara keseluruhan.
3)
Pertumbuhan Ekonomi
Perumbuhan ekonomi suatu negara berkaitan dengan
pembangunan nasional yang dilakukan oleh pemerintah. Tercapainya pembangunan
nasional ditandai dengan pemerataan distribusi pendapatan. Masyarakat dapat
merasakan hasil pembangunan secara merata dan memperoleh pendapatan nasional
yang merata pula. Selain itu, pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari
tersedianya lapangan pekerjaan yang lebih luas, meningkatnya taraf hidup
masyarakat, dan berkurangnya kesenjangan dalam perekonomian.
4)
Ekonomi Internasional
Perekonomian internasional melibatkan beberapa negara di dunia dalam
menjalin kerjasama tertutama di bidang ekonomi. Negara-negara di dunia terlibat
dalam kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan. Negara-negara bekerja sama
dalam rangka mencapai kemakmuran bersama.
5)
Neraca Pembayaran
Internasional
Negara-negara di dunia berinteraksi melakukan kerja sama yang
menunguntungkan. Kerja sama negara-negara di dunia dapat diwujudkan dalam jual
bedalam jual beli yang menghasilkan arus uang baik dalam negeri ke luar negeri
atau sebaliknya. Transaksi jual beli antarnegara dicatat dalam neraca
pembayaran. Pada neracaneraca pembayaran. Pada neraca pembayaran terdiri atas
transaksi jual beli, tansaksi keuangan, hibah dari individ, serta hibah dari
negara lai. Transaksi pembayaran terdiri atas transaksi debit dan transaksi
kredit. Transaksi pembayaran terdiri atas transaksi debit dan transaksi kredit.
Transaksi debit menimbulkan arus uang berupa devisa dari dalam negeri.
Transaksi kredit menimbulkan arus uang berupa deviasa dari luar negeri ke dalam
negeri.
Jenis-jenis neraca pembayaran suatu negara sebagai berikut.
a)
Neraca pembayaran surplus, yaitu
neraca pembayaran yang terjadi apabila pendapatan negara lebih besar daripada
jumlah pengeluaran atau uang. Artinya, dalam neraca pembayaran transaksi debit
lebih besar daripada transaksi kredit.
b)
Neraca pembayaran defisit,
yaitu neraca pembayaran yang terjadi apabila pendapatan negara lebih kecil
daripada pengeluaran atau utang. Artinya, dalam neraca pembayaran transaksi
kredit lebih besar daripada transaksi debit.
c)
Neraca pembayaran seimbang,
yaitu neraca pembayaran yang terjadi apabila jumlah pendapatan negara sama
dengan pengeluarannya.
6)
Nilai Tukar Mata Uang
Nilai tukar mata uang merupakan perbandingan nilai mata uang dalam negeri
terhadap mata uang asing atau luar negeri. Besarnya nilai tukar suatu negara
ditentukan oleh daya tarik permintaan uang di pasar. Apabila permintaan mata
uang dalam negeri mengalami kenaikan, nilai mata uang dalam negeri mengalami
kenaikan, nilai mata uang tersebut akan naik. Sebaliknya, apabila permintaan
mata uang dalam negeri mengalami penurunan, nilai mata uang tersebut akan
menurun. Penurunan permintaan mata uang biasanya disebabkan krisis politik dan
ekonomi yang dialami suatu negara. Oleh karena itu, diperlukan usaha pemerintah
dalam menjaga kestabilan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing.
7)
Inflasi merupakan keadaan
yang ditandai oleh naiknya harga-harga barang dan jasa secara keseluruhan. Hal
ini terjadi akibat kelebihan permintaan agregat. Negara dikatakan mengalami
inflasi apabila memiliki ciri-ciri antara lain naiknya harga-harga secara
terus-menerus, besarnya jumlah uang yang beredarHal ini terjadi akibat
kelebihan permintaan agregat. Negara dikatakan mengalami inflasi apabila
memiliki ciri-ciri antara lain naiknya harga-harga secara terus-menerus,
besarnya jumlah uang yang beredarHal ini terjadi akibat kelebihan permintaan
agregat. Negara dikatakan mengalami inflasi apabila memiliki ciri-ciri antara
lain naiknya harga-harga secara terus-menerus, besarnya jumlah uang yang
beredarHal ini terjadi akibat kelebihan permintaan agregat. Negara dikatakan mengalami
inflasi apabila memiliki ciri-ciri antara lain naiknya harga-harga secara
terus-menerus, besarnya jumlah uang yang beredarHal ini terjadi akibat
kelebihan permintaan agregat. Negara dikatakan mengalami inflasi apabila
memiliki ciri-ciri antara lain naiknya harga-harga secara terus-menerus,
besarnya jumlah uang yang beredarHal ini terjadi akibat kelebihan permintaan
agregat. Negara dikatakan mengalami inflasi apabila memiliki ciri-ciri antara
lain naiknya harga-harga secara terus-menerus, besarnya jumlah uang yang
beredar , rendahnya daya beli masyarakat, dan rendahnya tingkat produksi
negaara secara keseluruhan. Inflasi memberikan dampak bagi masyarakat salah
satunya,nflasi memberikan dampak bagi masyarakat salah satunya, yaitu ruginya
para pemberi pinjaman dana atau debitur karena uang yang dipinjamkan mengalami
penurunan nilai. Selain itu, inflasi berakibat pada terjadinya persaingan dan
spekulasi dalam kegiatan perdagangan. Dalam ekonomi makro dibahas kebijakan
yang dilakukan pemerintah sebagai upaya untuk mengatasi terjadinya inflasi.
Masalah inflasi merupakan permasalahan negara yang dapat diselesaikan melalui
beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Kebijakan dari Bank
Indonesia diharapkan mampu mengembalikan keadaan arus uang menjadi lebih
stabil.
8)
Peredaran Uang
Uang merupakan hal penting dalam perekonomian negara. Uang sebagai alat
pembayaran dan transaksi pada setiap kegiatan ekonomi. Jumlah uang yang beredar
akan mempengaruhi kestabilan perekonomian negara. Berdasarkan teori Irving
Fisher, semakin banyak uang yang beredar, semakin tinggi harga suatu barang.
Hal ini diakibatkan semakin cepatnya masyarakat dalam membelanjakan uangnya.
Tingginya arus uang juga disebabkan oleh keinginan masyarakat untuk memegang
uang tunai, yaitu motif untuk transaksim, berjaga-jaga, dan spekulasi.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar agar bisa tahu letak kekurangan dari blog saya